Kamis, 12 Juni 2008

Gimana ya cara mengurangi meROKOK?


Cara Berhenti Merokok

Analisis Kebiasaan

Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah dilakukan selama ini. Misalnya:

* Kapan waktu tersering Anda untuk merokok
* Kapan Anda secara otomatis ingin merokok

Hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok.

Susun Daftar Alasan

Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok. Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok. Jika perlu susun daftar alasan itu.

* Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan
* Kehidupan sosial yang lebih baik
* Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga
* Makan lebih enak

Langsung Berhenti

Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa membantu.

Waspada Pada Hari-Hari Awal

Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula. Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok, seperti pergi ke bar.

Nikmati Hidup

Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, seperti membeli buku, membeli kaset, nonton bioskop, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Konsumsi Rendah Kalori

Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Juga minumlah banyak air.

Merokok secara islami

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Yang Membukakan Pintu Hati.

Salam Indonesia!

Sebagai orang Islam… oh iya, maaf bila saya menyebut label agama dengan jelas. Dalam tulisan ini saya akan menggunakan pembenaran berupa ayat-ayat suci yang mungkin hanya bisa dipahami oleh anda yang beragama Islam. Yang alergi silahkan segera berhenti membaca. Kalau merasa punya pikiran cukup terbuka silahkan meneruskan.

Ok? lanjuttt…

Sebagai orang Islam, pasti anda pernah membaca Qur’an dong. Mungkin anda juga pernah baca ayat yang ini:

ياايها الناس انا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا ان اكرمكم عند الله اتقاكم ان الله عليم خبير

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13)

Menurut pemahaman saya, pesan yang katanya dari Allah tersebut punya makna seperti ini: Manusia itu unik, bukan hanya antar suku atau budaya saja kita berbeda, antar individu pun kita pasti berbeda. Perbedaan itu bukan untuk dijadikan alasan saling ngebom, saling bakar atau saling terror karena masing-masing merasa paling benar. Tapi untuk saling mengenal, saling memahami. Selanjutnya dengan akal dan budi pekerti kita, pemahaman itu akan membuat kita tahu bagaimana caranya bersikap.

Kalau memperhatikan judul tulisan ini, anda tau arahnya akan kemana kan? Haha. Sekarang hubungannya dengan rokok.

Pahami adanya Perbedaan
Kalau kita beragama Islam, apalagi kalau Islamnya kaffah, maka dalam merokok pun kita tak lupa pada ajaran Islam. Sesuai ayat diatas, kita harus menyadari bahwa ada manusia-manusia lain disekitar kita, yang kebutuhannya dan kesukaannya bisa saja BERBEDA. Bisa jadi mereka tidak suka bila kita asapi dengan rokok. Daripada menghirup asap rokok, mungkin mereka lebih suka menghirup polusi kendaraan para borjuis, yang polusinya belum tentu sesuai dengan standar euro hasil rekayasa kafir-kafir barat. Kita harus berusaha memahami itu.

Berpikir
Setelah memahami adanya perbedaan itu, mari kita berpikir. Eh, untuk mau berpikir tak perlu disuguhi ayat dulu kan? Bagus! Jadi kita langsung saja perhatikan dan memikirkan ayat yang ini:

لااكراه في الدين قد تبين الرشد من الغي فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن بالله فقد استمسك بالعروة الوثقى لاانفصام لها والله سميع عل

Tidak ada PAKSAAN dalam beragama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:256)

Bila Allah saja tidak memaksa kita dalam beragama, apa pantas kita memaksa orang lain ikut merokok? Mungkin ego kita akan mengatakan, “ah, mereka tak keberatan kok!” Maka anggaplah ego anda itu setan, thagut yang menghasut anda untuk jadi penindas. Bisa jadi orang-orang yang anda anggap tak keberatan itu sebenarnya takut bersuara, karena mereka minoritas, ikut menghisap racun anda hanya karena terpaksa.

Sebagai orang beragama Islam, tak sepantasnya kita memaksa orang lain untuk ikut menghisap rokok kita. Bukan hanya “orang lain”, tapi juga “orang dekat”. Ini termasuk anak, istri pertama, istri kedua sampai keempat, pembantu, suami (bila anda perempuan yang smoker), teman pengajian, teman ta’aruf atau siapapun (termasuk budak bila ada). Kita tak boleh memaksa mereka untuk menghisap racun dari rokok kita. Ingkarlah pada rayuan ego, berpeganglah erat pada suara nurani anda.

Merokoklah bersama orang-orang yang merokok.
Perhatikan juga makna tersirat dari ayat yang ini :

واقيموا الصلاة واتوا الزكاة واركعوا مع الراكعي

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukulah bersama orang-orang yang ruku. (QS. 2:43)

Rukulah bersama orang-orang yang ruku. Ini maksudnya supaya kita khidmat, khusuk dalam berjamaah. Supaya kegiatan yang kita lakukan dengan berjamaah bisa fokus tanpa ada siapapun yang memecah konsentrasi. Begitu pula ketika merokok dalam kerumunan diskusi, pengajian atau apapun. Sebaiknya kita hanya merokok bersama orang-orang yang merokok. Nyalakan rokok hanya bila semua orang dalam jama’ah sama-sama merokok. Kalau dalam kelompok kita ada yang bukan perokok, tentu kenikmatan dan kekhidmatan jamaah akan terganggu, karena kita (yang punya agama dan nurani) pasti tak akan nyaman bila harus beramai-ramai meracuni si nonperokok. Betul?

Pertama lo konsultasi dan perlu terapi. Selain itu yang terpenting adalah NIAT lo, serius ga? Segalanya akan menjadi lebih baik , jika lo serius. OK!!!!
Good Luck Forever!
NB. Merokok itu adalah sebuah kebiasaan yang lebih condong ke efek kecanduan. Makanya untuk mengurangi itu merupakan hal yang sulit, seperti kaya lo mengurangi makan, sulit kan? makanya hanya ada 2 pilihan merokok ataw tidak merokok. Itu adalah sebuah pilihan yang keputusannya sangat penting dalam hidup lo Sobat OK!!!

Tidak ada komentar: