Sabtu, 14 Juni 2008

Kamis, 12 Juni 2008

Gimana ya cara mengurangi meROKOK?


Cara Berhenti Merokok

Analisis Kebiasaan

Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah dilakukan selama ini. Misalnya:

* Kapan waktu tersering Anda untuk merokok
* Kapan Anda secara otomatis ingin merokok

Hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok.

Susun Daftar Alasan

Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok. Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok. Jika perlu susun daftar alasan itu.

* Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan
* Kehidupan sosial yang lebih baik
* Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga
* Makan lebih enak

Langsung Berhenti

Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa membantu.

Waspada Pada Hari-Hari Awal

Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula. Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok, seperti pergi ke bar.

Nikmati Hidup

Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, seperti membeli buku, membeli kaset, nonton bioskop, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Konsumsi Rendah Kalori

Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Juga minumlah banyak air.

Merokok secara islami

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Yang Membukakan Pintu Hati.

Salam Indonesia!

Sebagai orang Islam… oh iya, maaf bila saya menyebut label agama dengan jelas. Dalam tulisan ini saya akan menggunakan pembenaran berupa ayat-ayat suci yang mungkin hanya bisa dipahami oleh anda yang beragama Islam. Yang alergi silahkan segera berhenti membaca. Kalau merasa punya pikiran cukup terbuka silahkan meneruskan.

Ok? lanjuttt…

Sebagai orang Islam, pasti anda pernah membaca Qur’an dong. Mungkin anda juga pernah baca ayat yang ini:

ياايها الناس انا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا ان اكرمكم عند الله اتقاكم ان الله عليم خبير

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13)

Menurut pemahaman saya, pesan yang katanya dari Allah tersebut punya makna seperti ini: Manusia itu unik, bukan hanya antar suku atau budaya saja kita berbeda, antar individu pun kita pasti berbeda. Perbedaan itu bukan untuk dijadikan alasan saling ngebom, saling bakar atau saling terror karena masing-masing merasa paling benar. Tapi untuk saling mengenal, saling memahami. Selanjutnya dengan akal dan budi pekerti kita, pemahaman itu akan membuat kita tahu bagaimana caranya bersikap.

Kalau memperhatikan judul tulisan ini, anda tau arahnya akan kemana kan? Haha. Sekarang hubungannya dengan rokok.

Pahami adanya Perbedaan
Kalau kita beragama Islam, apalagi kalau Islamnya kaffah, maka dalam merokok pun kita tak lupa pada ajaran Islam. Sesuai ayat diatas, kita harus menyadari bahwa ada manusia-manusia lain disekitar kita, yang kebutuhannya dan kesukaannya bisa saja BERBEDA. Bisa jadi mereka tidak suka bila kita asapi dengan rokok. Daripada menghirup asap rokok, mungkin mereka lebih suka menghirup polusi kendaraan para borjuis, yang polusinya belum tentu sesuai dengan standar euro hasil rekayasa kafir-kafir barat. Kita harus berusaha memahami itu.

Berpikir
Setelah memahami adanya perbedaan itu, mari kita berpikir. Eh, untuk mau berpikir tak perlu disuguhi ayat dulu kan? Bagus! Jadi kita langsung saja perhatikan dan memikirkan ayat yang ini:

لااكراه في الدين قد تبين الرشد من الغي فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن بالله فقد استمسك بالعروة الوثقى لاانفصام لها والله سميع عل

Tidak ada PAKSAAN dalam beragama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:256)

Bila Allah saja tidak memaksa kita dalam beragama, apa pantas kita memaksa orang lain ikut merokok? Mungkin ego kita akan mengatakan, “ah, mereka tak keberatan kok!” Maka anggaplah ego anda itu setan, thagut yang menghasut anda untuk jadi penindas. Bisa jadi orang-orang yang anda anggap tak keberatan itu sebenarnya takut bersuara, karena mereka minoritas, ikut menghisap racun anda hanya karena terpaksa.

Sebagai orang beragama Islam, tak sepantasnya kita memaksa orang lain untuk ikut menghisap rokok kita. Bukan hanya “orang lain”, tapi juga “orang dekat”. Ini termasuk anak, istri pertama, istri kedua sampai keempat, pembantu, suami (bila anda perempuan yang smoker), teman pengajian, teman ta’aruf atau siapapun (termasuk budak bila ada). Kita tak boleh memaksa mereka untuk menghisap racun dari rokok kita. Ingkarlah pada rayuan ego, berpeganglah erat pada suara nurani anda.

Merokoklah bersama orang-orang yang merokok.
Perhatikan juga makna tersirat dari ayat yang ini :

واقيموا الصلاة واتوا الزكاة واركعوا مع الراكعي

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukulah bersama orang-orang yang ruku. (QS. 2:43)

Rukulah bersama orang-orang yang ruku. Ini maksudnya supaya kita khidmat, khusuk dalam berjamaah. Supaya kegiatan yang kita lakukan dengan berjamaah bisa fokus tanpa ada siapapun yang memecah konsentrasi. Begitu pula ketika merokok dalam kerumunan diskusi, pengajian atau apapun. Sebaiknya kita hanya merokok bersama orang-orang yang merokok. Nyalakan rokok hanya bila semua orang dalam jama’ah sama-sama merokok. Kalau dalam kelompok kita ada yang bukan perokok, tentu kenikmatan dan kekhidmatan jamaah akan terganggu, karena kita (yang punya agama dan nurani) pasti tak akan nyaman bila harus beramai-ramai meracuni si nonperokok. Betul?

Pertama lo konsultasi dan perlu terapi. Selain itu yang terpenting adalah NIAT lo, serius ga? Segalanya akan menjadi lebih baik , jika lo serius. OK!!!!
Good Luck Forever!
NB. Merokok itu adalah sebuah kebiasaan yang lebih condong ke efek kecanduan. Makanya untuk mengurangi itu merupakan hal yang sulit, seperti kaya lo mengurangi makan, sulit kan? makanya hanya ada 2 pilihan merokok ataw tidak merokok. Itu adalah sebuah pilihan yang keputusannya sangat penting dalam hidup lo Sobat OK!!!

Bahaya Merokok

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janian.

Pasioen-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operai yang menyangkut anggota tubuh, bagian bawah.

Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).

Sebetulnya apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap ? Tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.

Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). Sebetulnya apa sih zat-zat tersebut dan bagaimana mereka membahayakan tubuh ?

(1) Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.

(2) Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh. (3) Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya "di sisi" hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai 4-15 persen. (4) Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengedapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg.

----Antibodi Menurun
Rongga mulut sangat mudah terpapar efek yang merugikan akibat merokok. Tejadinya perubahan dalam rongga mulut sangat masuk diakal karena mulut merupakan awal terjadinya penyerapan zat-zat hasil pembakaran rokok. Temperatur rokok pada bibir adalah 30 derajat C, sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900 derajat C.

Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludan. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zar asam) sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok berisiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok.

Pengaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi dan secara tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah masuk melalui aliran darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat seperti gusi, selaput gigi, semen gigi dan tulang tempat tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya fungsi normal mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya.

Pada perokok terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi.

Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.

Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering tejadi yang disebabkan oleh plak bakteri dan faktor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada bukan perkok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukung gigi pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi.

Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti.

Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.

Perlekatan jaringan ikat dan serat-serat kolagen terhambat, sehingga proses penyembuhan dan regenerasi jaringan setelah perawatan terganggu.

Tembakau kunyah sering disebut juga tembakau tanpa asap, tampaknya juga telah menjadi tren dan produknya banyak dimanfaatkan oleh kalangan muda, atletik dan wanita usia lanjut di Amerika. Di Indonesia mengunyah tembakau telah menjadi kebiasan sejak dulu. Walaupun tanpa asap kebiasaan mengunyah tembakau ini diduga sebagai penyebab terjadinya 'bercak putih' (leukoplakia) dan terjadinya kanker rongga mulut. Kelainan biasanya terjadi di daerah pipi, tempat tembakau tanpa asap ini biasa disisipkan. * drg Amalia (sh)